Senin, 07 Juli 2008

Catatan untuk Mujahid Muda;

Api dalam dada kita … bersentuhan
satu dalam perjuangan ini
bersama teriakkan isi hati
dengan cara masing-masing

aku dengan pekikkan,
sedang kau dengan sentuhan

aku dengan gertakan,
sedang kau dengan senyuman

aku dengan pukulan,
sedang kau dengan usapan

maka hari ini,
kita sama terdiam….
duduk bersama dalam jeruji bui

aku penuh keluh kesah,
sedang kau tetap tenang.

Rawajati Barat, Rajab 1423 H

4 komentar:

  1. makin banyak nich .. puisinya. masih produktif kayak dulu. Aku lagi mlempem nich....

    BalasHapus
  2. kata plato, suatu hari cinta membuat seorang jadi penyair...
    kalo mau produktif, jatuh cinta-lah...
    itu juga puisi2 lama kok.

    BalasHapus
  3. sekarang dah nggak mimisan lagi ya mas? dulu keluar dari mall aja langsung mimisan.... he..he...

    BalasHapus
  4. setelah menikah, menejemen penggunaan otak-ku sedikit lebih teratur, jadi lebih jarang mimisan...
    kalo lagi mentok sana mentok sini ya, kambuh lagi... ndeledek abang, mbranang....
    hehehe....

    BalasHapus

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...