Api dalam dada kita … bersentuhan
satu dalam perjuangan ini
bersama teriakkan isi hati
dengan cara masing-masing
aku dengan pekikkan,
sedang kau dengan sentuhan
aku dengan gertakan,
sedang kau dengan senyuman
aku dengan pukulan,
sedang kau dengan usapan
maka hari ini,
kita sama terdiam….
duduk bersama dalam jeruji bui
aku penuh keluh kesah,
sedang kau tetap tenang.
Rawajati Barat, Rajab 1423 H
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
makin banyak nich .. puisinya. masih produktif kayak dulu. Aku lagi mlempem nich....
BalasHapuskata plato, suatu hari cinta membuat seorang jadi penyair...
BalasHapuskalo mau produktif, jatuh cinta-lah...
itu juga puisi2 lama kok.
sekarang dah nggak mimisan lagi ya mas? dulu keluar dari mall aja langsung mimisan.... he..he...
BalasHapussetelah menikah, menejemen penggunaan otak-ku sedikit lebih teratur, jadi lebih jarang mimisan...
BalasHapuskalo lagi mentok sana mentok sini ya, kambuh lagi... ndeledek abang, mbranang....
hehehe....