Dini hari -dalam malam yang kering-,
menggenang mimpi di bekas ruang tamu kita
di halaman
terdengar mereka bernyanyi bersama
terntang cinta yang renta
tentang peradaban yang terserak
di balik sebuah puing
reruntuhan bangunan rumah kita
mengalun suara bocah bersenandung
sebuah tangisan yang serak
seperti kucing kecil yang sekarat
dan rembulan
selalu saja indah
walau di balik awan itu; suram.
Hingga menjelang fajar; tetap saja mencekam
berserak tubuh-tubuh itu hitam
di dalam masjid yang kini telah rata dengan tanah
angin berdesir, debu bergeletar
seorang bangkit -muncul dari sebuah puing-
di bawah bulan wajahnya nampak berkilat; darah!
Ia berdiri menghadap kiblat, lalu beradzan
suaranya pelan, namun di ujung langit-pun terdengar
ia berseru tentang ke-maha agungan Tuhan
ia berseru memanggil saudara-saudaranya
ia berseru "sudah tiba saatnya ntuk bersatu!"
dari berbagai penjuru mereka datang
sebagian dari mereka merangkak-rangkak
"Masjid bukan sekedar bangunan ini, yang bisa
roboh tinggal puing;
masjid adalah hati kita
yang selalu rindu untuk tetap berjama'ah."
Mereka sholat berjama'ah
di tengah puing-puing
di sebuah kota yang nyaris raib
dari peta sebuah bangsa.
(ditulis saat perang saudara bergejolak... persatuan sebagai satu bangsa diuji.
semoga saja, lulus;)
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Minggu, 06 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar