Minggu, 06 Juli 2008

Indonesia-ku


Indonesia tanah air-ku
beribu pulau terbentang di laut luas
menggenang mimpi2 kami
tentang merdeka
tentang keperkasaan sebuah bangsa
yang renta
di dera gulita jiwa,
saat nyawa tak lagi berharga
ibu merangkak-rangkak penuh luka
bocah mengais-ais sampah
berharap sisa2
tangis nenek jadi sia2
anak lelaki hilang
terpanggang api perang saudara
sebagai ayah dari bocah
yang mungkin esok juga mati
menggelijang
meregang nyawa
menahan lapar yang tak berkesudahan

Indonesia tanah air-ku
genangan darah dan nanah-ku
tumpahan air mata
dan rapal do'a yang bergetar-getar, lama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...