mungkin kau bosan saat berulang aku bilang aku sayang
padahal memang benar dan benderang
tanpa basa basi
mungkin kau enggan saat aku ajak kau terbang di langit senja
padahal sungguh aku butuh
karena di bumi kita tak bisa saling rasai
mungkin kau muak saat aku katakan cinta
padahal benar, aku tempayan yang tumpah penuh olehmu
bertahan tak mengatakannya hanya bunuh diri karena bisa meledak aku olehmu
mungkin kau memang tak sudi sekedar berbagi senyum
mungkin memang ketaklayakanku untukmu demikian mutlak
tak terbantahkan
mungkin.
(Lelaki bersayap itu duduk muram di atas atap halte Pancoran Tugu, di samping kantorku)
02092019
Poetoe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar