hiruk pikuk dan gaduh iringi langkah kami penuhi jalanan
pekikan dan teriakan menjadi nyanyian jalanan
dan sekantung kebenaran aku ikat di dalam tas jiwa.
berbaris
bergandengan tangan
berderap langkah
menutup jalanan, bahkan jalan tol tak lagi bisa dilalui
kebenaran dalam tas berdenyutan
seperti berharap aku lepaskan
tapi siraman water canon, gas air mata memburamkannya
kata-kata menyembur tak terkendali
semakin jauh jarak memisah, makna tersengal kehabisan napas.
berbaris
bergandengan tangan
berderap langkah
bahkan saat mobil dinas plat merah lewat, kemarahan tanpa arah pun menyala
batu
tongkat kayu terayun
kaca pecah berhamburan
darah pengemudi tanpa dosa
tak jelas lagi
tentang apa ini
kebenaran dalam tas pun bergetar
sesenggukan ia menangis
semua jadi sumbang
berbiaklah bimbang
masih dalam barisan, aku bernyanyi dalam isak
air mata seperti tanpa cinta
kesepian yang sempurna.
Bekasi, 25092019
Poetoe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar