siapa yang sanggup putuskan untuk jatuh cinta?
atau untuk tidak jatuh cinta?
bertahan dalam pijakan nalar, dengan mengulang-ulang terma logika berharap tetap tak terjatuh dalam kubangan rasa, tapi apa daya
pesona itu seperti pasukan yang mengurungku, dalam indahnya senyum, gemulainya gerak tubuh, lembutnya kata, tajamnya tatap mata, lengkap.
aku terdesak.
siapa yang sanggup putuskan untuk jatuh cinta?
atau untuk tidak jatuh cinta?
senja kucoba akhiri dengan satu putusan
menghampirinya,
nafasnya terdengar seirama dengan detak jantungku, perlahan berkejaran, detakku bertambah cepat, sementara nafasnya melambat.
senyum.
Ugh.
semua kata minggat
tercekat
"Hai"
Bekasi Timur, 02092109
Poetoe
Senin, 02 September 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar