duduk menatap langit dan bergumam pada rembulan itu menenangkan
tak mudah
menjadi nampan atas sampah
menjadi bejana atas sumpah serapah
jika siang itu pesta dan kemewahan
ajang pura pura dan basa basi
citra yang didewakan
maka malamnya mereka butuh membuang sisa
hasrat yang pekat
jelaga dusta
residunya ekspresi jujur yang amis
"Ah
mungkin memang ini peranku:
jamban sosial"
Marsiti masih bergumam
menatap rembulan; lama.
Bekasi-Jakarta 28 Desember 2017
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 27 Desember 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar