Matahari senja yg sama,
yang memandangi kita juga mereka kaum sebelum kita....
Dari jaman ke jaman,
para perantau, jalani hidup sebagai perjalanan....
rasakan detak bumi dengan jejak kaki yang terhentak
Ada pengharapan atas esok yang lebih baik,
Ada ketakutan atas kemalangan yang menghadang,
Ada kegalauan jika kematian bersegera datang....
Dan perjalanan kita bisa saja lalu sesat,
dalam rimbunnya rimba kepentingan,
dalam carut marutnya intrik kedengkian...
Dan menunggu memang menyakitkan,
serupa duduk di kursi pesakitan,
sementara detak jarum jam begitu perlahan,
permainkan degub jantung kita....
Pengembaraan kita, adalah nada
rangkaian dari irama telapak kaki yang menghentak bumi,
juga angin yang mengiris helaian rambut mimpi....
Jika lelah datang menggoyah langkah,
bersegeralah mencari cinta untuk teman beristirah.
Cintailah sesaat demi sesaat.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Jika lelah datang menggoyah langkah,
BalasHapusbersegeralah mencari cinta untuk teman beristirah.
kalimat ini ditujukan kepada para jomblo kayaknya.. hahahhaha
haha... yang gak jomblo ya cinta yang dirumah. Nyarinya segera pulang. hehehe
BalasHapus