Rabu, 08 Oktober 2014

terbang

Ayo, aku ajari kau terbang
Tapi mana sayapnya?
Bukankah tak ada terbang tanpa kepakan, dan tak ada kepakan tanpa sayap?
Bagaimana mungkin?

Ayo, percaya sajalah
Terbangnya kita berbeda dg terbangnya unggas, ini tentang mengambang di awan.
Adalah dengan mengisi penuh benak, biarkan hingga menggelembung..... biarkan mimpi menjadi bahan bakar, dan senyap menjadi kepakan sayap.
Cobalah....

Baiklah, kurelakan segenapku padamu....
Hasratku kubiar terkapar dalam harapan palsumu, dan rinduku tergugu tanpa malu. Bisu.

Ayo, segeralah bersiap melayang, karena ruang mulai menghilang...
Dan perkara atas bawah menjadi raib, senyummu....
Senyumku....
Moksa dalam cahaya perak.

Luluh.
Tumbuh.
Tumbuh.
Larut dalam jenuh.
Mempekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...