Ayo, aku ajari kau terbang
Tapi mana sayapnya?
Bukankah tak ada terbang tanpa kepakan, dan tak ada kepakan tanpa sayap?
Bagaimana mungkin?
Ayo, percaya sajalah
Terbangnya kita berbeda dg terbangnya unggas, ini tentang mengambang di awan.
Adalah dengan mengisi penuh benak, biarkan hingga menggelembung..... biarkan mimpi menjadi bahan bakar, dan senyap menjadi kepakan sayap.
Cobalah....
Baiklah, kurelakan segenapku padamu....
Hasratku kubiar terkapar dalam harapan palsumu, dan rinduku tergugu tanpa malu. Bisu.
Ayo, segeralah bersiap melayang, karena ruang mulai menghilang...
Dan perkara atas bawah menjadi raib, senyummu....
Senyumku....
Moksa dalam cahaya perak.
Luluh.
Tumbuh.
Tumbuh.
Larut dalam jenuh.
Mempekat.
Rabu, 08 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar