Kamis, 21 Juni 2018

simponi senja merenjana

debar bersama detik yang bergerak
cemas bercampur aduk dengan rindu yang gemas
akankah
mungkinkah

dalam dada halai-balai
berandai andai
jika saja sama pula kau rasai
tentu rela ku berlama saja dalam sepi

dan renjana itu terbaca
kulumat hangat
kupeluk semua seluk
kutebar isi dada penuh debar
simponi ini mengabadi

tertulis dengan kalam yang dalam
terukir dengan pahat dekap lekat
terlukis dengan kuas penuh kias
meleburmu
menceburmu

beranjak
kibas sayap terkepak
cukuplah terhisap dalam benak
terjaga dari lupa yang kan merisak.

24042018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...