aroma aneka tubuh
desak desakan
awalnya menggelisahkan
ada angkuh yang terluka
mengapa seperti tak ada ruang
semua putih
mengunyah utuh
dan lelaki tua itu berjalan lambat
mamaksa langkahku pun melambat
luka di tumitnya menganga
ah
aromanya
tak sanggup menatap lukanya
terbayang sakitnya
berusaha mendahuluinya
menerobos di sampingnya
wajahnya hitam tirus
bibirnya sibuk merapal doa
sesaat tatap berjumpa
ia tersenyum
ia bahagia
melampauiku
huks
aroma aneka tubuh
desak desakan
awalnya menggelisahkan
ada angkuh yang terluka
mengapa seperti tak ada ruang
semua putih
mengunyah utuh
09042018
Poetoe
Minggu, 03 Juni 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar