aroma lembab
sumur tua
air jernih
bebatuan berlumut
dinginnya menjalari tubuh hingga ubun ubun
rahasia atas ruang kecil itu
saat rindu penuhi benak
tinggalkan kelas
lalu bersimpuh di sudutnya
aroma tanah
diri rebah
tersungkur
di bekas pijakan kaki kaki
memberi harga atas semua derak sendi
di kerendahan itu terus mencari
air mata dalam remang
di ruang sempit
himpit nyali
menyesap senyap
indahnya masih saja mengiang
hingga puluhan tahun berselang
ingatan lama di benak nyaman menginap.
Halte pancoran, 09042018
Poetoe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar