bergerak dalam irama
liuk liuk daun tertiup angin
melempar ujung mata seolah ujung cemeti
mengisi setiap birama dengan energi sepenuh hati
menangisku dalam rima
kesedihanku lebur dalam nada
langkah kaki hentak hentak bumi
gundah hati pun menepi
cerita yang usang
cinta yang purna
hanya sisa sisa
bagaimana bisa bertahan
menarilah dalam taburan detik yang berguguran
waktu tak terhenti, mengalir deras masa
bekas yang tersisa hanya genang kenangan
jejak yang tertinggal hanya air mata
Bekasi, 20/07/2019
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar