seperti malam saat purnama nyaris kehilangan cahaya
dan serigala jalang bernyanyi di atas jalan layang
berkejaran hasrat dalam putaran roda mobil
waktu beku seperti pembaca puisi yang kaku
di parkiran stasiun itu binar-binar mata menjadi kunang-kunang
bahagia itu warna yang tak mudah kau sembunyikan
lalu menjadi kupu-kupu warna biru
menyesap madu di bangunan kota tua, kering.
bersenandung di remang-remang
membangun kepalsuan berbekal kerinduan
cinta yang tersekap dalam dekap senyap
hanya membara di ruang-ruang diam
aku dan kau di bawah purnama
menemani kesepian yang terkepung riuh
mencandai dusta yang membiasa
mentertawakan keinginan yang berguguran tersapu kenyataan
aku dan kau meraung gaungkan bimbang
menatap langit pucat
dan angin kencang menyayat
melukai harga diri menciderai pilar hati.
Pancoran, 22/07/2019
Poetoe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Thanks for sharing, sukses terus..
BalasHapus