Terminologi kalah dan menang ternyata tak bisa mudah kita tinggalkan. Masih saja, kita terjebak pada kegemaran yang tak perlu. Gemar mengalahkan dan bahagia saat menang. Bahkan saat memenangkanmu. Padahal tentu itu memalukan. Bukankah atas nama cinta kita mesti berlomba untuk saling berkorban? Mungkin bahkan untuk besar pengorbanan pun kita saling berlomba untuk mengalahkan. Berusaha kumpulkan pengorbanan yang lebih banyak.
Begitu juga terminologi penaklukan, mungkin tak tersurat, namun terasa saat ada pesaing yang merebut sebagian perhatianmu. Seperti bukti bahwa tak cukup kuat penaklukanku atas dirimu. Apakah ini pelanggaran hak asasiku atasmu? Apapun itu kami sering menyebut rasa ini sebagai cemburu.
........
Poetoe / 14 September 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar