Seberapa besarkah obsesiku atas Surga? seberapa kuatkah keinginanku untuk masuk surga?
Mengapa demikian mudah aku masih lakukan dosa? hiks
Apakah karena kebodohanku? Karena demikian miskin ilmunya aku betapa jalan menuju surga itu tidaklah mudah. Kebodohan di kepalaku ini membangun optimisme yang salah, sehingga dengan penuh percaya diri masih bisa berjalan tegak, sementara dosa-dosa besar itu terbebani di atas punggungku.
Masih bisa tertawa-tawa dengan riang sementara tak ada jaminan kepantasanku untuk dapatkan tiket ke surga.
Mungkin memang karena kebodohanku dan ketidaksungguhanku memelihara obsesi surga, hingga hari ini masih berjalan tertatih, tak juga beranjak dari kubangan dosa, namun tetap tersenyum ceria dan penuh optimisme yang ngawur.
Astaghfirulloh....
Poetoe/ 12 Dzulhijjah 1436 H
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Jumat, 25 September 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar