Hujan gerimis
Senja menangis
Menunggu janji manis
Dari si mulut manis
Lakonmu sungguh indah
Banyak yang terbius akan peran lugumu..
Kau hembuskan harapan dan mimpi indah
Banyak yang terbuai akan Kebohongan yg terbungkus janji manismu..
Setelah kau memegang roda kemudi...
Kemana kau bawa semua janji manis dan harapan itu?
Janji manis telah kau tinggalkan di pelabuhan
Harapan telah kau koyak kemudian kau tenggelamkan
Arah kapal telah berputar tak tentu arah
Sang nahkoda kini telah lupa akan arah tujuannya
Sedangkan ombak didepan kian tergulung tinggi
Mungkin kapal ini sebentar lagi akan tenggelam..
Mungkin topengmu terlempar oleh terpaan badai...
riasanmu luntur oleh riak ombak...
Yg tersisa wajah aselimu.
Bodoh dan licik.
Sampai kapan kapal ini kan bertahan
Untuk selalu berbisik pada ombak yang menggulungnya
"Aku ra popo"
mPing. April 2015.
Minggu, 05 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar