pagi
Berharap menjadi embun, pantulan cahaya mentarinya menjadi hiasan pagi; kesegarannya meredam emosi; dan tetesannya dari ujung daun menjadi inspirasi di awal hari ini.... Semangat Pagi!!!
jelang siang
Mencoba mengecap rasa dari setiap bunyi; gemericik air kran, deru AC, denting logam (mungkin sendok) yang beradu dengan piring, batuk2 tertahan, tawa yang samar... Dan lantunan nada sederhana, dari dawai piano yg sedikit sumbang. Aku paksa semua tetap meng-ada di isi kepala.
[lalu kesalahan dalam mengecap rasa itu... timbulkan luka!]
[Bunda Ismayani Susana: ada apa nih dik... rangkaian kalimat yang cukup rumit bagi mbak... hikhik]
[nggak papa kok mbak; terinspirasi oleh satu hadits "dzaqo tho'mal imani... " bagaimana iman itu dinikmati secara "rasa lezat" seperti makanan; bagaimana jika setiap bunyi pun kita nikmati dengan cara yang sama? begitu juga pada setiap warna... hmm.. kuliner yang aneh bukan?]
siang;
persaaan bersalah itu mengunyah ubun2.....
sore
Untuk beberapa hal yang ingin aku buktikan, aku tantang matahari senja, beradu cepat..... Aku coba tidak peduli, bahkan saat awan berpihak padanya, terus berlari menjejak bumi, lupakan isak tangis itu, abaikan gumpal sesal itu.... Terus berlari tinggalkan perih luka.
lewat tengah malam
Di tengah aroma tanah basah, pekat harapan itu perlahan mencair, tersadar oleh kelemahan yg ternyata memang bagian dari bayangan, jd untuk apa sibuk menanggalkannya? Ketika ada cahaya, tentu akan ada bayangan.
[ini adalah rangkaian statusku di fb, di satu hari yang lebay]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar