Ini pengalaman pertama. Tidak bertemu anak yang terlama. Satu bulan,
tidak bertemu langsung dengan Bunga anak kedua kami. Karena dua pekan
lalu saat jadwal kunjungan dia ke pesantrennya tak bisa kami manfaatkan,
berbenturan dengan acara resepsi pernikahan adik sepupu kami. Sebagai
ayah, seorang laki laki, terkadang malu untuk mengaku rindu. Benarlah
memang kerinduan itu tentang pemberian harga atas ketiadaan. Saat tak
bersama dalam waktu lama, rasanya jadi berat.
Rindu bertemu anak
ini rasa yang kelak mau tak mau harus dibiasakan dan dikuasai. Karena
semakin beranjak dewasa, mereka, anak-anak kita pasti akan sibuk dengan
kehidupannya. Sementara kita, sebagai orang tua justru semakin tak
sibuk. Semakin besar potensi untuk berlebihan menyikapi ketidakberadaan
mereka bersama kita.
Hari ini, setiap menitnya menjadi berarti.
Karena nanti jelang sore, Bunga pulang, isi waktu pesiarnya di rumah.
Walau hanya sehari.
Bekasi, 07/10/2017
Poetoe
Selasa, 31 Oktober 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
rantai langkah gontai kata memaknai detik dengan arti mata menangkap singkap rahasia jelang mati sejak lahir berani ada dalam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar