Mimpi lalu terjadi
Detail adegannya jelas
Imaji menyata
Bahkan posisi duduk
Juga caramu mengangkat gelas
Persis.
Namun mimpi tak sanggup
Menarik percakapan kita utuh
Yang tersisa setelah terjaga
Hanya nada suara kita
Kau gunakan nada fa
Sedang aku re
Kata kita sahut bersahut
Dan purnama dalam mimpi
Tak sekedar kita tatap
Melainkan aku rengkuh
Karena aku terbang perlahan
Tanpa sayap
Hanya nafas yang kusesuaikan dengan senyap
Awan juga angin
Sejuk juga dingin
Sampai tanganku menjamah bulan
Hangat
Nyaman di tangan
Dan aku seperti sangat enggan untuk terbangun.
Bekasi, 27 Oktober 2017
Poetoe.
Selasa, 31 Oktober 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
rantai langkah gontai kata memaknai detik dengan arti mata menangkap singkap rahasia jelang mati sejak lahir berani ada dalam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar