Jumat, 09 Oktober 2015

Mukjizat Bacaan

Mengapa nabi kita dibekali oleh-Nya dengan mukjizat "Bacaan Mulia", berbeda dengan mukjizat nabi Musa as, dengan tongkat yang dapat berubah menjadi ular dan membelah lautan, atau pun nabi Isa as yang dapat hidupkan kembali orang yang mati. Karena nabi diutus kepada umatnya dengan bahasa umatnya, dan mungkin di jaman kita memang bukan lagi jaman sihir dengan tongkat melainkan sihir kata-kata.

Seperti slogan kemerdekaan kita dulu "  merdeka atau mati" seolah menyihir para pejuang menjadi pasukan berani mati. Juga kata kata para motivator yang menjadi penyemangat,  bahkan para manajer rela bayar mahal mereka agar bisa membakar semangat kerja para karyawan. Demikian halnya para penyair yang bermain  dengan kata-kata hingga tak sedikit para penggemarnya mabuk kepayang.

"Bacaan Mulia" adalah firman Allah,  teks langit yang disiapkan sebagai petunjuk untuk kita. Semestinya memang selalu diulang ulang dibaca, agar energinya menjadi panduan untuk terus dalam kebaikan dan kebenaran. Dan bukti petunjuk ini demikian nyata, seperti ustadz di dekat rumahku yang hafal Quran,  hafalannya membimbing dia untuk dimudahkan dalam berpikir, ia kuliah dengan nilai terbaik, bahkan saat ini sedang menikmati beasiswa Doktor di luar negeri. Hafalan atas bacaan mulia itu menjadi seperti mozaik yang telah utuh di rongga kepalanya.

Lalu masih perlukah kita sibuk bermain - main dengan kata-kata yang kita gubah sendiri, lalu kita sematkan dengan keindahan rima kata dan makna yang kita anggap bernas. Kalimat kita itu lalu kita berhalakan,  seolah slogan hidup yang mengikat kita. Bisa jadi kita sedang mengikatkan rantai belenggu yang tak perlu, karena bahkan Tuhan pun tak mengikat kita dengan belenggu sebanyak itu.

Jangan - jangan kita sedang tersesat dalam rimba kata kata yang sengaja kita berhalakan . Jika benar, ini masalah serius, karena ini perkara keimanan.

Semoga kita selamat,  selalu dalam pelindungan - Nya.

Aamiin.

Poetoe,  9 Oktober 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...