Selasa, 06 Oktober 2015

Kala

Setiap memergoki matahari senja melotot, yang terpikir olehku adalah bagaimana waktu memigura kita. Tersadar bagaimana kenangan itu bisa menyelamatkan kita dari kelelahan hari ini, juga kegelisahan saat hadapi esok hari.

Kau menjadi bagian nada dari komposisi cerita ini, kau yang lalu lalang di teras ingatan....

Kau bersihkan jelaga hariku  dengan usapan tabir lalu yang mengkini....

Lalu apa

Bergumam hariku tentang luka. Berdendang waktuku tentang kebingungan atas ruang.

Dan jika akhirnya nada kembali pada birama.... kita sepi. Sangat sunyi.

....

poetoe / 6 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...