“Selamat Pagi” Matahari pagi menyapaku. Ia serupa bola oranye raksasa di langit biru. Dan aku mengerjap, masih ada genangan sisa mimpi tentang kematian semalam. Entahlah, sudah beberapa bulan Ramadhan yang aku jalani, ada beberapa malam didalamnya aku kehadiran mimpi tentang kematian. Awalnya aku memang tidak biasa takut mati. Pelajaran dari Bapak, bahwa mati itu keniscayaan, yang mestinya perlu percaya diri untuk menghadapinya. Namun kini, ketika banyak amanah yang belum aku tunaikan, kematian itu menjadi begitu menakutkan. Dalam mimpiku, amanah-amanah itu mengejar aku. Serupa monster yang menyeramkan.
Mestinya memang, seorang bertakwa itu adalah seorang yang selalu rapih terhadap semua amanah, sehingga dia selalu siap menyambut kematian. Tanpa kita selesaikan amanah itu, bagaimana mungkin kita mampu menghadapi “hari perhitungan” itu.... hiks.
Ya Alloh, kuatkan hati dan semangat kami... agar tetap mampu selesaikan amanah-amanah ini...
Aamiin.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Demi masa.
BalasHapusSesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Jazakillah... atas nasehatnya...
BalasHapus