Waktu mengunyah semua kejadian,
esok hari menjadi hari ini,
hari ini menjadi kemaren,
kini menjadi konon...
Dan otak kita serupa saringan,
memilah semua menjadi berbagai jenis,
ada yg terlupakan,
ada yg berlalu saja,
ada pula yang mengental menjadi kenangan yang mengendap di pangkal otak kita....
Yang sering tak kumampu, adalah melenyapkan kenangan2 gelap itu...
Menjadi mimpi buruk, yang rutin...
bahkan kadang muncul walau hanya sesaat aku pejamkan mata [pahsuju]
Di sudut ruang membuka kembali kotak kenangan dari stasiun stasiun hidup yg dilewati, 'kisah kelasik untuk masa depan' [eko widodo gustany]
Dan setiap mencoba beranjak, selalu saja terasa ada yg tertinggal... Dan termenung....entah di stasiun yang mana? [pahsuju]
Seperti pemulung sang waktu memunguti sampah2 ingatan dikoridur ruang tunggu stasiun yg akan membawa pada masa depan [hirzul]
(dicopy-paste dari statusku di facebook, lalu dibumbui komen dari beberapa teman...)
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Kamis, 26 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar