tabi'at kita memang, merasa lebih nyaman ketika kita lebih rapih; rapih dalam berencana, rapih dalam laksanakan tugas, rapih dalam evaluasi tugas-tugas lalu.
Seperti ketika kita merencanakan sesuatu, kita berhitung, pertimbangkan semua kondisi yang mungkin akan terjadi. Bahkan bila perlu, menimbang-nimbang kejadian di masa lalu sebagai bahan masukan dalam mengantisipasi kejadian yang mungkin terjadi. [Fiqh Sejarah].
Tak lupa juga, kita melihat kejadian-kejadian yang belakangan ini terjadi. Karena bisa jadi mempengaruhi keputusan yang kita ambil. [Fiqh Waqi'/Fiqh Realitas]
Lalu saat kita mencoba bangkit, semestinya kita pakai cara yang paling lembut dalam menyikapi benturan [Fiqh Sunnah]
Berharap banyak belajar hari ini; namun tetap saja ada sesal dalam dada. Perlu lebih bersungguh-sungguh dalam mengoptimalkan segala potensi. Wallohu a'lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar