Rabu, 07 April 2010
belajar dari sepasukan awan....
Bertemu lagi dengan mereka; se-pasukan awan, bergumpal-gumpal. Putihnya pekat, dan kepekatannya bersekat-sekat; mengingatkan aku pada pemahaman yang selalu saja bertahap.... Ada awan cumulus, staruss (bener nggak istilahnya, aku malah tahu beginian dari Haya..) mereka berbaris sesuai posisinya. Indah sekali....
Pada suatu saat, kita merasa begitu mengerti akan satu hal; namun pada saat berbeda, kita merasa begitu bodoh tentang hal yang sama. Sepertinya obyek pengetahuan kita itu sesuatu yang terus bergerak, dan kita sebagai pembelajar seharusnya terus mengejarnya... Karena ilmu itu tumbuh, jika kita berhenti maka kita pasti tertinggal. Seperti bagaimana teknologi informasi terus berkembang? atau contoh yang sederhana; pernahkah kita terfikir kapan kata "lebay" itu lahir? Bahkan bahasa, sesuatu yang membedakan kita dengan makhluk lain itu pun terus berkembang.
Dan awan itu, tersusun dalam barisan yang rapi, seharusnya pula... pemahaman kita itu teradministrasi dengan rapih, sehingga menjadi efektif dalam penggunaannya, ketika ilmu itu mengejawantah dalam amal. Wallohu a'lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar