Kebutuhan untuk berbicara, untuk sekedar berkata-kata, sekedar didengar saja... nampaknya sederhana, namun jika tidak terpenuhi, kadang jadi sakaw juga...
Jadi sadar, mengapa facebook menjadi begitu digemari; kebutuhan untuk didengar, kebutuhan untuk membuang sampah hati.
Itulah gunanya teman, teman curhat, teman hidup....
Seperti ketika aku memilihmu, atau mungkin Dia memilihkanmu untukku. Besar harapan, aku bisa berbagi, bisa menyatukan isi hati, meleburkan karakter jiwa kita. Sehingga ketika dalam perbincangan kita kalimat-kalimatku terputus, karena bola matamu bergerak-gerak –nampak banget kehilangan selera dengan tema yang coba aku angkat- ada luka dalam hati, seperti gelegak badai yang tak sanggup keluar dari bendungan karang otakku....
Tapi semestinya aku paham, bahwa ada hal-hal yang memang pantas aku simpan saja dalam bilik otak-ku, untuk konsumsi pribadiku saja. Hmm... baru sadar, bahwa selama ini tidak cukup luas aku sediakan ruangan kosong dalam benak, untuk sampah-sampah ingatan dan impianku ini. Sebelum aku berhasil meng-upgrade folder otakku, aku mohon ijin, untuk menggunakan facebook, blog dan sekat-sekat lain dalam dunia maya untuk menjadi sarana sublimasi-ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar