awalnya dari obrolan dengan istri sepulang kantor, saat aku sibuk ber-sms ke temen-temen pekerja dakwah di Cikiwul (ranah tugas-ku) yang biasanya isinya perintah dan tugas2 saja....
kata istri, sekali-kali sms ke mereka tapi bukan perintah atau tugas, tapi pertanyaan tentang kabar mereka, kondisi kesehatan, dan keluarga mereka... hmmm ide bagus juga ya; sehingga yang terbangun bukan cuman hubungan kerja, melainkan hubungan hati...
hari ini, ada seorang "atasan"-ku di kantor (walaupun sebenarnya belum pernah jadi atasan langsung-ku secara formal, tapi informal: dia adalah bunda-ku di kantor..) ibu Aan, sms ke HP-ku yang isinya: "Halo Putu. Lg sibuk? Sukses selalu ya.."
aku kaget, dah lama tidak ketemu dengannya, setelah mutasi ke Kantor Pusat... kok tiba2 sms
aku balas: "Baik sekali, bunda... menjadi lebih baik saat dapat sms dari bunda..."
ternyata, teman2 seruangan juga mendapatkan sms yang sama... artinya: semua yang pernah jadi anak buahnya dikirim sms yang sama... jadi penasaran, aku sms lagi:
" bunda, ternyata temen2 juga dapat sms yang sama dari-mu... dalam rangka apa nih, bu? Survey ya?"
di luar dugaan, jawaban yang aku terima: "kangen aja"
hiks; jadi terharu. Menurutku, ini adalah perbincangan yang indah... hubungan yang tidak
kaku; melulu berbincang pekerjaan...
kalau dari kaca mata dakwah, ini mungkin proses "ta'liful qulub" menyatukan hati; benar memang tanpa kedekatan hati, bagaimana mungkin kita bisa selesaikan tugas2 kita..??
terima kasih bu Anik; terima kasih bu Aan...
aku dapatkan pelajaran berharga tentang komunikasi yang efektif dalam membangun manajemen dengan hati.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar