mencari nada senja di tatap mata
pantulan langit dan isi dada
bertemu di gerbang jiwa
jemari mengetuki meja
hati mengutuki rasa
ini tak seharusnya
waktu berkeluh kesah
sunyi yang bersengketa dengan gelisah
wajah marah
wajah yang tak paham mengapa rindu bisa segila ini
kita pikir badai tak secepat ini
layar tak sempat kita lipat
patah lah tiang pancang
jarak menggulung kita terlempar guncang
masih di bawah langit senja
angin beraroma hujan
dan tatap matamu tajam mencabikku
perlahan air mata runtuh bahkan sebelum hujan jatuh.
Temanggung, 29 Oktober 2019
Poetoe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
rantai langkah gontai kata memaknai detik dengan arti mata menangkap singkap rahasia jelang mati sejak lahir berani ada dalam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar