Siapa sangka, bayang-bayang penuh kengerian itu tiba-tiba
saja datang.
ia seperti rintik hujan di tengah hari…
awalnya entah, dari berita yang mana
aku jadi tertarik pada darah kering itu,
darah yang tersisa di kuku jari tangan mayat seorang
gadis korban pemerkosaan…
darinya bercerita tentang banyak hal, karena bisa jadi
darah itu darah si keji bejat moral,
atau darah gadis itu sendiri, saat tak kuasa menahan
sakit, tercubit pipinya sendiri…
atau bisa pula darah entah siapa.
Dan mimpi buruk itu mengajariku tentang rasa sakit,
tentang harga diri yang poranda
tentang kebencian yang terhenti oleh maut
tentang keadilan yang sangat dirindukan
Lalu air mata menjadi tak lagi relevan,
karena yang ada adalah sedih yang campur ngeri
justru ia lebih dekat pada kemarahan
dan baju besar peradaban itu tersobek perlahan…
tertunduk malu nurani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar