Semestinya Iman itu menjadi energi kita dalam menjalani dua tugas:
1) Memikul Beban, dan
2) Melawan Musuh.
Dan Puasa adalah pelatihan yang tepat untuk mengasah jiwa "sabar" kita, sabar yang bermakna "Konsistensi Amal", karena puasa itu perintah untuk tidak melakukan; dan ini adalah pendidikan katakter kita, karena dalam ilmu pengembangan diri, bagian tersulit adalah "pengendalian diri".
Peradaban selalu saja melewati tiga tahapan, yaitu:
1) saat menanjak naik; dominasi "Ruhiyah" indikatornya Sumber Daya lebih kecil daripada Output.
2) bergerak datar; dominasi "Akal", indikatornya Sumber Daya sama besar dengan output, di sini realisme yang berkuasa.
3) bergerak turun; dominasi "syahwat" indikatornya Sumber Daya jauh lebih banyak dari Out put.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar