Selasa, 08 Februari 2011

putung rokok itu... bercerita banyak

Senja tadi, saat menunggu bis kota, aku sengaja berjalan ke arah bis datang... orang-orang menegurku, kenapa harus menghampirinya, nanti juga kan bis itu datang ke arah sini... aku hanya menjawab, entahlah.. aku hanya sedang tidak ingin berhenti bergerak saja...

Hingga sampai di halte, langkahku sesaat terhenti. Ada seputung rokok yang masih cukup panjang. Mungkin si perokok itu terburu-buru, saat bis datang.. sehingga spontan melemparnya ke trotoar, atau jangan-jangan rokok itu diambil paksa oleh sang istri karena ia memang tidak suka melihat suaminya merokok... atau mungkin seseorang yang tiba-tiba saja tersadar bahwa merokok itu merusak kesehatan... lalu dengan segera mengubah gaya hidupnya... atau mungkin terjatuh secara tidak sengaja, dan si perokok itu malu untuk mengambilnya kembali, padahal "belum lima menit kan"...

Semakin menarik adalah, saat aku mendapat tempat di bis kota... aku menemukan stiker kecil ditempel di kaca jendela. Bunyinya sangat mengganggu-ku: " PERGUB DKI Nomor 88/2010 melanggar hak konsumen... " dilanjutkan dengan gambar sebatang rokok, dan beberapa catatan tentang betapa ruginya kita jika rokok dilarang... bahkan di akhirnya dijelaskan sebagai berikut: "Kretek, Batik, Jamu, Kopi Luwak adalah warisan budaya bangsa, SELAMATKAN INDUSTRI NASIONAL".

Hiks.. ironis sekali... ternyata kesadaran akan bahaya merokok itu masih ditutupi oleh bayang-bayang takut kehilangan rejeki dari bisnis ini. Duh, lalu di mana keyakinan kita bahwa Alloh itu Maha Pemberi Rejeki; dan pasti Dia tidak menginginkan kita [hamba-hamba-Nya] mengkonsumsi zat-zat yang membahayakan tubuhnya...

Wallohu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...