musim badai, banyak sampan terhempas....
aku ingin sampan kita selamat;
karenanya ijinkan hari ini,
aku kembali mencintamu sebagai mana mula-mula kita bertemu,
hingga makin kokoh tautan ini.
ketika tatap mata sederhana menjadi luar biasa,
ketika senyuman bisa hentikan detik berdetak....
ayo, terus kita kayuh dayung ini,
lalui samaudra ini dengan hati terikat pasti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
mas, ni sang istri dah tau belum?
BalasHapusbagaimana klo puisi ini mas putu tulis di secarik kertas, setelah itu letakkan di meja deket sang istri tidur ato di tempat dimana ketika istri bangun bisa langsung melihat sambil dikasih mawar diatasnya...ehm....mungkin akan lebih merekah kembali cinta mas putu dan istri...karena cinta tak hanya sekedar dirasa, namun ia juga perlu terucap dengan kata dan perbuatan. (usul mas, maklum kalangan akdemisi....)
^_^
hahaha... udah tahu kok; kan dipublish dalam rangka agar dia tahu.
BalasHapususulnya keren tuh,
lain waktu aku tulis puisi baru, dan setanggkai bunga.
semoga cepet bisa praktekkan ilmu2nya. Amien...