hidup itu perjalanan saja. menuju ujung langit. di perjalanan itu, mentari kadang membakar isi hati, kadang hangatkan jiwa, kadang juga, membantu aku memasak cinta jadi karya.
angin bertiup menampar muka, membawa debu dan kerikil2 tajam, menorehkan luka di ulu jiwa, namun kadang anginlah yang membawa kesejukan, berhembus perlahan, kepada mimpi yang bergejolak... anginlah yang meredakannya.dan embun pagi yang tersisa, sejukkan telapakku.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 29 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar