(setiap dengarkan musik ini, selalu saja aku dapatkan mimpi yang nyaris sama.....)
adalah senja,
warnanya jingga,
ada taman yang sepi
di tengahnya sumur tua
dengan genangan mata air yang tenang
ada wajah aku di dalamnya,
wajah aku yang kadang nampak bocah
kadang nampak begitu tua
belalang terbang lalu lalang
hinggap di pucuk duka
lalu melompat di ujung kepedihan
dedaunan gemuruh
sesaat setelah angin bercanda dengan mentari senja
dedaunan bernyanyi
lagu sedih
tentang hening yang tiba-tiba saja, mencekam;
pada gerak ranting terbawa arus
pada gelak tawa di tengah rapat....
ada nada yang tepat,
senafas dengan riak-riak kecil di pematang
seirama dengan torehan mata pisau di ulu hati
dan lagu itu
begitu teduh
mengalun di hampir seluruh
aliran darah-ku
pada dedaunan terbang bersama angin
pada senyuman terbit bersama kerlingan
pada kedukaan yang tersimpan dalam...
...... kuhaturkan persembahan ini
serangkaian nada
dalam alunan saxophone
menyirami kita
dengan penuh.....
dengan penuh rasa;
Senin, 02 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
dengerin lagunya dong...
BalasHapusvicky
Nggak dulu nggak sekarang, masih suka nulis, masih suka puisi, masih suka yang nyleneh-nyleneh... itulah Putu. salam jumpa di "Jendela Maya"
BalasHapusWell written article.
BalasHapus