Membiarkan basi senampan kata, itu pelanggaran dalam percakapan.
Terlebih dalam duduk di warung kopi.
Berbicara dengan orang besar tentu pembicaraan besar.
Namun tetap sanguinistik irama yang aku mainkan.
Ada cakap tentang pergeseran motif, juga tentang keberanian membangun interaksi dan mengambil peran.
Semua indah, saat kita dendangkan dalam birama yang hangat.
Lagu daerah yang bergoyang ala jazz.
Dan sekali lagi rambut itu tergerai.
Dua orang besar itu, beradu cakap bersamaku. Hari ini.
Hasilnya tentu mimpi dan rencana di sisa ruang kepala.
Sedang nada itu masih berusaha berlompatan di sela sela tawa.
Aku berbekal banyak senyum saja.
Dan kata kata yang nyaris basi.
Jangan bilang bilang, sebenarnya aku sedang mengunyah ide besar mereka.
Aku sesap pelan.
Nikmati sarinya.
Pancoran, 10/03/2017
Poetoe
Kamis, 16 Maret 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
rantai langkah gontai kata memaknai detik dengan arti mata menangkap singkap rahasia jelang mati sejak lahir berani ada dalam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar