Belajar kembali tentang keyakinan.
Bahwa semestinya ini bukan doktrinisasi.
Bukan pula tentang jalan penuh kontradiksi.
Keyakinan kita mestinya tak lalu membuat kita gulita atas pintu pemahaman lain.
Begitu pula tak lalu ciptakan langkah penuh benturan.
Jika pun ada benturan itu atas hal asasi bukan perkara remeh yang ujungnya tentang ego kita saja.
Betapa banyak langkah kita yang keliru.
Betapa banyak informasi yang penting yang kita abaikan.
Yang mungkin terjadi semata-mata terlalu pentingnya diri kita di mata kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar