aduh, udara menjadi larutan
pekat oleh adukan ketidakpastian.
anti pencitraan itu pun pencitraan,
berdalih ketulusan itu ternyata bukti ketidaktulusan,
bahkan berhenti bergerak itu pun gerakan untuk diam,
batas atas apapun itu menjadi samar.
akhirnya aku serahkan saja berkas ini padamu
di atas meja
dengan piring kotor dan gelas kosong
remah-remah roti
cinta aku sisakan
di sudutnya
sudahlah... jika ragu, abaikan saja.
ini rona pipi tanpa makna kok
bisa saja tanpa makna
mungkin bisa kau anggap tak bermakna
... padahal penuh makna. #lho
Selasa, 17 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar