jelang ramadhan, kok jadi keingetan dosa.
Begitu banyak, mengental di bilik kenangan. Dosa-dosa yang konon saat itu terjadi, aku justru menikmatinya. Hiks... Menyesalnya di kemudian hari, dan nadam itu bisa menjadi begitu sakit.
Sebenarnya terbuat dari apa "rasa berdosa" itu? Mungkin berawal dari pemahaman atas pelanggaran, lalu pelanggaran itu justru terjadi dengan pengingkaran pada awalnya. Dan di kemudian hari, ketika kesadaran itu datang... perih yang menyayat hati. Lalu kebingungan untuk memperbaikinya. Mungkinkah masih bisa diperbaiki? dan kekhawatiran jika nanti datang lagi "panggilan" untuk melakukan dosa itu... aku tak sanggup menolaknya. Hiks...
Berharap bisa, temukan cara yang efektif menghindarinya, dan kekuatan untuk menolaknya saat ia datang menggoda.. Semoga.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Jumat, 30 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar