" ternyata, banyak Buto Cakil yang petakilan membangun kemarahan yang sistemik; saatnya rapatkan barisan, jalankan titah Gusti Alloh dengan analisa dan rencana yang matang.... selamatkan ummat ini dari keterpurukan peradaban..."
Membaca berita belakangan ini, jadi "gemes". Rasanya ada pihak yang "bermain" (kata teori konspirasi begitu), mereka sengaja mengelola emosi kita, agar terpancing melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan apa yang mereka mau. Kemarahan yang sistemik, kadang tanpa sadar kita menjadi bagian dari batu bata dalam bangunan kemarahan kolektif itu. Mereka rapih. Terstruktur. Sebagian dari mereka berperan menjadi komentator, sebagian lagi menjadi aparat keamanan yang overacting, sebagian lagi menjadi provokator (juru teriak di setiap demonstrasi), sebagian lagi menjadi politikus, sebagain lagi menjadi presenter, moderator di acara talkshow di tipi-tipi; atau bahkan ada yang sekedar rajin upload status di facebook, terkesan iseng, padahal terpola; dia publikasikan ide-ide provokatif, isu perusak barisan ummat.
Duh, kok aku jadi paranoid ya...
Jadi penuh prasangka, entahlah... memang prasangka dengan waspada itu tipis jaraknya.
Namun, jika prasangka itu menjadi alasan untuk merapikan barisan... aku fikir tidak ada salahnya. Menjadi pemicu kita untuk lebih rinci melakukan perencanaan, dan rapih dalam struktur jama'ah. Pembagian tugas yang jelas, dan selalu optimalisasi potensi semata untuk membangun kekuatan bangunan dakwah. Dari pendidikan anak, komunikasi anggota keluarga, jalinan persaudaraan antar tetangga, ikatan antar jama'ah masjid, bila perlu ada kurikulum yang disepakati di masing-masing majelis taklim... sampai pada dakwah politik, komunikasi yang intens antar kelompok pejuang dakwah, agar perjuangan tidak parsial namun terintegrasi....
Ada jalinan yang kokoh, antara politikus (dakwah politik), pengusaha (dakwah ekonomi), selebritis (dakwahtainment), pekerja seni (dakwah budaya), praktisi pendidikan (dakwah pendidikan), facebooker-twiter-bloger (dakwah media), dan lain sebagianya...
Berharap semua ranah publik, semua sektor kehidupan... menjadi bagian dari wilayah kerja dakwah kita. Wallohua'lam!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Setelah agak terhambat oleh pandemi COVID-19, akhirnya buku antologi puisiku yang kedua "Kidung Para Pencari" lahir di bulan Novem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar