Berbincang bersama istri, dalam perjalanan pulang kantor; saat langit senja memerah indahnya luar biasa. "Dik, sebenarnya indah itu ada di langit atau di mata kita?"
"Ya, di langit lah..."
"tapi tanpa mata, manalah ada keindahan itu?"
"atau... jangan-jangan keindahan itu bukan di langit, bukan pula di mata kita; namun ada di otak kita..."
"bukankah pengertian kata indah itu ada dalam otak kita? gambaran langit senja yang ditangkap oleh retina mata kita, tidaklah akan disebut indah, jika tidak ada pemahaman yang lahir dari pengalaman otak kita akan pengertian kata 'indah'. entahlah"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
tanya ndiri.. jawab ndiri.. bingung ndiri.. hwehehe
BalasHapus.
aku setuju yg ketiga mas... keindahan itu ada di "pemahaman"... brati di "otak" kita...
o gitu ya, pak Dwi...
BalasHapuspantesan al-fahm duluan sebelum yang lainnya.