Selasa, 05 Januari 2010

Belajar Bertutur....


"mencoba belajar lagi teknik bertutur, ternyata berkomunikasi sangat berperan dalam hidup ini. Kesalahan di bidang ini, bisa membuat kebenaran tersalahkan, dan kebatilan terbenarkan..."

Berkomunikasi dengan orang lain, tidak sekedar membutuhkan kemampuan memaparkan sesuatu, melainkan juga kemampuan untuk memahami lawan komunikasi kita. Teringat 4 sifat Rosululloh: Sidiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Fathonah (cerdas), dan Tabligh (menyampaikan). Kata tabligh (menyampaikan) itu proses bergeraknya "informasi" hingga sampai ke objek kita. Sehingga dibutuhkan daya dorong yang cukup untuk membawa informasi itu, juga daya terima yang memadai dari target komunikasi kita. Jarak yang memisahkan Komunikator dengan komunikan ini harus diisi dengan "tafahum" saling memahami.

Facebook bisa menjadi sarana yang kita pakai untuk menguji kecakapan kita memilih kata-kata. Karena di sana, ada banyak pembaca yang mungkin kita tidak kenal mereka dan mereka tidak mengenal kita. Kata-kata yang kita lemparkan ke status kita, bisa memicu pemahaman yang berbeda-beda... ini yang menjadi seru; karenanya aku sering menganggap fb itu tempat orang ber-celoteh. Banyaknya komentar bukan berarti salah atau benarnya celoteh kita, melainkan hanya seberapa menariknya kata-kata yang kita pilih. Bisa jadi semakin memicu kontroversi, semakin banyak mengundang perhatian orang... Di sinilah pentingnya motif, maksud, atau niat kita dalam menerbitkan status itu. Dengan niat baik, materi yang positif, pemilihan kata yang tepat, dan juga waktu yang tepat kita meng-upload-nya (karena ini mempengaruhi jumlah orang yang membacanya) kita bisa menebarkan nilai-nilai positif (boleh dibaca: berdakwah) dalam dunia facebook.

Wallohu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...