dunia mungkin serupa kelereng yang terendam dalam larutan waktu di gelas semesta
selalu ada jejak masa atas apapun
yang baru jadi lama
yang segar jadi layu
yang bergaris tegas jadi kusam buram
seperti kita yang menua bersama
anakanak tumbuh mendewasa
tawa mereka mengiringi tahuntahun yang runtuh menyerah pada waktu
canda kanakkanak satu persatu terlipat di laci ingatan
tersisa mereka yang memasak bersama dan aku menunggu
sampai aroma harum makan siang itu mengajakku berdansa
teringat genggaman tangan kita 21 tahun lalu, sesaat setelah penghulu membimbing katakata janji kita dahulu
erat dan hangatnya masih sama
hanya kulit kita tak sehalus dulu
ada ruamruam kambium atas luka,
luka sembuh dibasuh suka, namun muda tetap beranjak tua.
dan aku merasakannya, ada wajahmu yang bercerita panjang tentang perjalanan kita
bahwa masih jauh, janganlah mengeluh
butuh bekal cinta dan jangan lupakan peta
tepat tengah malam, saat resmi usiamu bertambah, aku hanya menikmati wajahmu
ternyata berdiam di sebelahmu itu sudah cukup jadi energi hatiku.
Bekasi, 11/04/2020
Pukul 00.14
Sabtu, 11 April 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya buku "percakapan tentang rindu dan waktu" tiba di rumah, siap dikirim buat teman-teman yang sudah pra pesan. Seneng rasan...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
"Pagi gelap, seakan matahari telat terbit padahal ia hanya sembunyi di balik mendung; walau gelap, orang2 tetap bergerak cepat, jd inga...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar