Pintu informasi saat ini terbuka luas, banyak berita yang tidak lagi sajikan fakta, melainkan hanya opini. Dengan munculnya facebook dan tweeter, celotehan siapa pun bisa terdengar ke seluruh dunia. Dan manusia menjadi pelepah pohon yang terhempas-hempas dalam ombak berita... kebenaran terjual demikian mudah, namun kadang juga terlempar di ceruk dalam. Di kepala kita, tiba-tiba saja dipaksa menikmati sajian pernikahan di negeri asing, yang sebenarnya tak penting; bahkan hanya "jadiannya" seorang duda selebritis pun tiba-tiba dipaksakan menginap dalam rongga kepala....
Dalam segala galau ini, sejenak aku butuh nikmati segarnya makna dua ayat dalam surat Al-Hujuraat:
[6]Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. [7]Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,
Mungkin kita memang harus terus berbenah, bagaimana tidak terlalu "lebay" mengkonsumsi berita dan opini masyarakat; namun juga menjadi motivasi, bagaimana merencanakan dakwah, sebagai informasi kebenaran yang mestinya bisa "populer" dan dapat dikonsumsi secara meluas di seluruh lapisan masyarakat. Media adalah sarana penting dalam piranti dakwah kita...
Semoga...
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar