Sabtu, 29 Agustus 2009

surat dari Kakak Haya untuk Bunda....

sesampai di rumah, aku temukan surat di almari.... dari Kakak Haya:

"Bunda, maaf... aku nggak baik jagain adik. Tapi aku tidak berantem kok, cuman adik coret-coret tembok, terus aku bilangin, aku dah coba mengelapnya, ternyata tembok jadi biru. Maaf ya, aku lalai. Maaf ya Bu... I Love U, Mom..."

hmm... anak tertuaku sudah belajar bertanggung jawab, terima kasih kakak Haya... terus belajar ya; I love you all...

Selasa, 25 Agustus 2009

untuk Ummat ini.... semoga...

Ketika "hampir2 tidak ada lagi realita, yang ada hanya persepsi" dan para pendusta itu menguasai media, Fitnah terhadap ummat Islam bertubi-tubi mendera; persatuan hati Kaum Muslimin terancam...

Teringat QS Al-Baqoroh ayat 8 sampai dengan 15, tentang orang2 munafiq....
8. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
10. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
11. Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi." Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."
12. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
13. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
14. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."
15. Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.


Semoga Alloh tetap hidupkan ukhuwah dalam hati kita.... amien...

Minggu, 16 Agustus 2009

bersama nafas-ku

ini tentang aku yang menjelma menjadi genangan
genangan air mata pada nampan di suatu sajian makan malam yang anggun;
hanya genangan saja, memantulkan setiap detail kejadian;
menangkap setiap penggal kata,
ada dunia yang mengerdil menjadi apartemen,
ada sayang yang moksa oleh cita-cita,
ada kepedihan yang ranum,
ada tangisan anak yang berharap permen “saat itu juga”
ada cinta dalam dada,
ada tatapan hangat namun tak berbalas,
ada canda yang terdengar sebagai sembilu; merobek hati,
mengubah kenangan menjadi monster

pada jingga itu terlemparlah hati seolah sampah,
pada tonggak tertambatlah ingatan tentang dosa –mengekal, menggumpal dalam kerak otak-

bayangan itu berlarian, terbang menuju awan
ketukan pintu, batuk tertahan, debar itu, sekelebat gelap,
dan ombak;
menampar dinding jiwa; dalam; sangat dalam
ciptakan ngilu di setiap sendi

bersimpuh, tertunduk dalam
upaya jiwa saksikan diri berserakan di lantai sejarah

senyuman, kata-kata, pura-pura dan segala tentang gempita
biarlah moksa
lebur
melumpur
dalam detak irama hati
yang nyaman, seirama dengan detak semesta

masa lalu bukan untuk ditinggalkan
melainkan beranjak bersama, menuju matahari pagi
menuju telaga biru, tenang, dan sampan elok menanti nanti- kita.

Jumat, 14 Agustus 2009

Surat untuk ananda tercinta...



Bekasi, 5 Agustus 2009

Untuk Ananda Tercinta,
Haya Rizqa Robbania.

Assalamu ‘alaikum warohmatullohi wabarokatuh,

Semoga tercurah segala nikmat dan hidayah Alloh SWT bagi kita semua. Satu hal yang selalu Bunda dan Bapak syukuri adalah kehadiran seorang Haya di keluarga ini. Semakin hari semakin tumbuh, men-dewasa. Tidak terasa sudah sembilan tahun berlalu, kini menjadi lebah kecil yang cerdas dan cantik.

Besar harapan kami, kakak Haya bisa tumbuh menjadi wanita sholehah, yang mampu menjadi pelita bagi keluarga ini. Segala cita-cita moga dapat teraih, hingga caHaya itu tidak hanya bersinar untuk keluarga ini, melainkan juga bermanfaat bagi bangsa, negara dan Islam.

Sun sayang.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Bunda dan Bapak

Senin, 10 Agustus 2009

ikhlash itu absolut...

ada kekhawatiran; terjebak dalam pola fikir yang kelewat "sederhana" = melakukan sesuatu hanya karena ingin dapatkan sesuatu... padahal semestinya kita lakukan sesuatu itu karena memang "harus" kita lakukan; menuntut "hak" adalah langkah "cemen"... karena mestinya kita jalani "kewajiban" saja... hak adalah keniscayaan yang tak perlu dikhawatirkan; ikhlas itu absolut, pamrih itu kerdilkan otak dan hati..

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...