Selasa, 23 April 2019

lakon



rembulan dan kita bercakap di teras rumah
tentang pesan langit, terulang-ulang dibaca perlahan mengendap lembab dan basah
hidup yang penuh gelisah
menjadi indah dalam adonan makna atas kata-kata dari negeri jannah

bersama terbahak dalam tawa
betapa dunia menjadi canda
kebodohan  yang menggoda
tentang kesedihan saat kehilangan atas apa yang tak kita punya

betapa badai gelora daya dan upaya datang koyakkan dermaga
kesungguhan yang melenakan
pelita harap terhempas-hempas
tujuan itu lenyap tersesat di sudut senyap

dunia itu canda dan sandiwara
manusia pelakon yang buruk
menari dalam pura pura
iringan irama basa basi

tanpa tepuk tangan
tanpa elu sanjungan

bermainlah untuk dirimu

dirimu. saja.

Bekasi, 2018-2019
Poetoe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...