Jumat, 19 Desember 2014

Matahari Senja

Hai matahari senja
Sulit sekali aku menyapamu
Apa aku terlalu biasa untuk terabaikan
Padahal tak banyak sebenarnya yang ingin aku perbincangkan
Hanya hal hal yang biasa untuk orang biasa
Namun tentu tak biasa untukku.

Yang pertama tentang warna langit yang kau sinari
Mengapa jingganya begitu murung
Kau memang bersedih atau justru  aku yang salah menerjemahkanmu
Kerinduan memang bukan hanya karena lama tak berjumpa
(-Bukankah setiap hari aku menemuimu..)
Namun pemicu rindu bisa pula ketakutan akan bayangan ditinggalkan saat malam menelanmu

Yang kedua, aku ingin tahu
Setakut aku kah kau pada malam, yang membuatmu tiada
Atau jangan-jangan sekali lagi aku yang salah menerjemahkanmu.

Matahari senja
Maaf aku terlalu banyak bertanya

(Jangan jawab jika kau tak suka, karena aku pun tak suka atas apa yang kau tak suka.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...