sebagai serdadu, selalu bersihkan senapan di barak
walau tak tahu kapan genderang perang itu berdentang dentang
bersiap siaga
bersiap berjaga jaga
adalah malam itu saat terikrar
bergenggam erat hati bergetar
jaga iman di dada dengan pilar nalar
pemahaman yang utuh
ketaatan yang sempurna
adalah hari ini saat api dinyalakan
rahsia tersingkap ungkap
wajah wajah berhadapan
mata tajam merah
tersimpan gelegak marah tertahan
kudinginkanku dengan tunduk setunduk tunduknya
pengakuan atas lemah pasrah
pinta tiupan tenaga
harap sayap pertolonganNya
dalam sepi
kuusap parang hati
dingin
kapan pun aku memang harus siap mati.
Jakarta, 10 Juli 2018
Poetoe
Selasa, 10 Juli 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar