Sabtu, 19 September 2015

Dusta

Dusta itu dosa. Sesuatu yang sedari kecil aku pahami. Namun dalam perjalanan hidupku, ternyata tak berdusta itu tak mudah. Banyak jebakan kepentingan yang ujung-ujungnya menggoda untuk berdusta. Definisi dusta pun meluas. Ada dusta yang dianggap baik, entahlah.

Sebenarnya apa sebab aku lalu  berdusta?

Mungkin karena ingin menghindari dari apa yang aku takuti. Seperti takut atas akibat dari kesalahan yang sebelumnya telah aku lakukan. Jadi teringat nasihat ibuku dulu,  untuk jangan lari dari akibat yang sebabnya telah kita lakukan. Dusta ini menjadi pelanggaran atas sikap sportif kita.

Dan seperti biasa, Dia seperti berkomunikasi denganku, dengan memberikan pesan-pesan yang sesuai dengan tema dusta yang sedang aku pilih untuk aku bahas. Pagi tadi aku menonton film "Big Eyes",  tentang Walter Keane yang berbohong bahwa lukisan istrinya adalah karyanya. Selama lebih 10 tahun kebohongan itu dipelihara, hingga akhirnya terungkap saat mereka bercerai.

Dalam film itu diceritakan demikian tersiksanya saat kebohongan itu disimpan dengan kebohongan yang lain. Dan kelegaan yang sangat saat akhirnya kebohongan itu diungkapkan.

Demikianlah dusta memang teramat menyiksa. Karenanya saat kita berdusta namun segera terungkap kebenarannya maka itu adalah nikmat. Nikmat terselamatkannya kita dari derita atas dusta yang berlama lama.

Demikian halnya memiliki orang-orang di sekitar kita yang segera mengerti saat kita berdusta adalah kenikmatan yang luar biasa. Karena ia menjaga kita dari siksa dusta. Dan dari mereka kita bisa belajar bagaimana terhindar dari dusta dalam bentuk apa pun. Bahkan jika kita sekedar ungkapkan satu hal yang tak kita yakini itu pun bagian dari potensi atas dusta.

Mungkin memang solusi terbaik adalah berhati-hati dalam bertutur. Kurangi basa basi karena basa basi itu dapat  memicu dusta atau minimal menimbulkan persepsi keliru atas satu hal.

Entahlah...

Poetoe, 19 September 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...