hidup itu perjalanan saja. menuju ujung langit. di perjalanan itu, mentari kadang membakar isi hati, kadang hangatkan jiwa, kadang juga, membantu aku memasak cinta jadi karya.
angin bertiup menampar muka, membawa debu dan kerikil2 tajam, menorehkan luka di ulu jiwa, namun kadang anginlah yang membawa kesejukan, berhembus perlahan, kepada mimpi yang bergejolak... anginlah yang meredakannya.dan embun pagi yang tersisa, sejukkan telapakku.
Rabu, 29 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar